Jadwal keberangkatan kami ke Karimun Jawa melalui pelabuhan Kartini Jepara menggunakan kapal cepat, Express Bahari (tiket IDR 130,000). Kapal berangkat jam 8:00 dan menempuh perjalanan 2 jam saja. Jam 10:00 udah sampe di pelabuhan Karimun Jawa dan dijemput oleh Iida san dan PiC selama di Karimun Jawa, Pak Taqim. Kami diantar ke hotel dulu, Escape Hotel (Suite room IDR 400,000 dan Standard room IDR 300,000), untuk check in dan simpan barang. Setelah itu langsung menuju lokasi instalasi kontainer di SD Karimun Jawa 01. Disana udah ada enjiner-enjiner Panasonic jepang dan enjiner Panasonic lokal yang lebih dulu seminggu berada di Karimun. Para bapak-bapak tersebut melaksanakan tugasnya untuk mengecek kesiapan LED Panel Surya. Saya ikut juga, sekalian diterangin bagian dan fungsi dari kontainer oleh enjiner lokal dan foto-foto untuk bukti laporan ke atasan nanti.
Siang setelah makan di kantin setempat (yang menunya macem-macem dan murraaahh), saya, Tanaka san, Urakawa san, Kobayashi san, dan Kikuchi san, diajak Iida san berkeliling Karimun mengunjungi 3 PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), Wisata hutan mangrove, dan mampir sebentar di Pantai untuk istirahat sambil minum kelapa. Jadi, di Karimun Jawa ini supply listrik hanya dari PLTD yang itu pun ga bisa menutupi kebutuhan semua rumah. Banyak rumah dan hotel menggunakan genset sendiri, yang hanya dinyalakan mulai jam 18:00 sampe 06:00 (bervariasi sih, malah ada yang cuman sampe jam 12 malem aja). Jadinya harga penginapan disana relatif mahal. ATM hanya ada 1 (rusak pula) dan tentu aja ga bisa pake kartu kredit.
Setelah dari 3 PLTD, kami diajak masuk ke wisata hutan Mangrove. Bagus banget!
Lalu singgah di salah satu wisata pantai yang masih sepi pengunjung. Pantainya bersiihh dan manjain mata banget liatnya. Terus minum air kelapa, beli 2 buah diminum rame-rame. Kikuchi san bilang semenjak dari lahir baru pertama kali minum air kelapa, dan dia suka (yaiyyalaah, seger gitu).
Dari pantai, kami kembali ke SD lagi dengan kerja terakhir pemasangan papan nama Panasonic pun selesai.
Jam 18:00 kami semua berkumpul di resto Jiwa Quest untuk dinner dan ngobrol santay setelah seharian kerja. Di Jiwa Quest kalau siang pemandangannya pasti bagus banget, sayangnya udah malem ga keliatan apa-apa di laut, rasa makanannya biasa aja, tapi setup buah Pear-nya Juara! Pas dinner itu lebih kenalan lagi dengan orang-orang Jepangnya.
Yang hadir adalah:
Yao san (Direktur Energi Panasonic ES Gobel Ina, male-45thn, fasih bahasa Indonesia), Tanaka san (Presdir Energi Panasonic ES Jpn, male-50thnan, aksen kansai banget), Urakawa san (GM QA Panasonic ES Jpn, male-50thnan, keliatan galak tapi ramah kok), (Manager apaa gitu *ga hafal, male- 40 tahunan, ramah, baiiik, kocak), Kobayashi san (senior member RnD Panasonic ES Jpn, Female- 37 thn, traveler sejati), Kikuchi san (Enjiner Panasonic Battery Jpn, Male-32 thn tapi baby face *awalnya saya kira msh 25thnan), Matsushita san (enjiner Panasonic Battery Jpn; Male-30 thn yang cute, humble, dan polite banget *ini malah dikirain lebih muda lagi 20thnan), Mochida san (Senior officer Public relation Panasonic ES Jpn; Male-umur ga tau tapi keliatan masih muda, gaul dengan semua perlengkapannya berwarna pink *tp cowo tulen looh), Yoshii san (Manager di Panasonic ES Jpn, Male-40 thnan dengan wajah polos *dan memang polos banget), Kawahara san (Manager di Panasonic ES Jpn, Male-40 thnan, sang leader instalasi panel surya, terlihat serius), Matsuda san (Manager (?) Panasonic Sales ES Ina, Male-40thnan, unique face), Pak Ukurta (Bagian bisnis development Energi Panasonic ES Gobel Ina, male-40thnan, batak), Gatot kun (Enjiner development Energi Panasonic ES Gobel Ina, male-26thn, freak banget ke per-pesawatan, wong Semarang), dan 2 orang dari IBEKA (saya ga terlalu kenalan dengan mereka). Tambahan 5 orang grupnya Pak Qosim (non-Panasonic) yang bertugas untuk instalasi jalur listrik di SD tersebut. Total yang datang untuk pengerjaan instalasi kontainer tenaga surya ini adalah 21 orang.